Saat ini plugin browser merupakan celah terbesar yang ada di komputer kamu. Sebagai contoh, Java adalah plugin yang saat ini mudah terinfeksi oleh malware, Flash juga mendapatkan serangan dari 0-day baru-baru ini. Bahkan peningkatan serangan besar juga terjadi untuk Silverlight.
Untungnya, penggunaan plugin yang kurang penting terhadap browser telah berkurang dari waktu ke waktu. Sebagai contoh baru-baru ini YouTube telah membuang dukungan Flash, sedangkan Netflix telah membuang dukungan Silverlight. Browser tidak bisa bekerja sendiri, untuk itu developer web tersebut juga harus bekerja sama mengurangi dukungan plugin yang tidak dibutuhkan.
Kenapa Plugin Browser Itu Buruk??
Browser telah berkembang pesat, fungsi-fungsi yang pernah diperlukan membutuhkan plugin, seperti untuk memutar video, video chatting, animasi, games dan banyak lagi. Sekarang di jaman modern browser sepertinya tidak membutuhkan itu lagi. Hanya saja sampai website juga mengikuti perkembangan browser maka plugin yang digunakan akan semakin minim.
Ini membuat plugin terlihat ketinggalan jaman, Firefox masih menggunakan system plugin NPAPI yang dibuat untuk Netscape Navigator. Interne Explorer menggunakan ActiveX yang dikenal karena masalah keamanan. Chrome menggunakan PPAPI yang dirancang untuk memberikan tambahan sandboxing. Jika hacker menemukan celah di plugin browser maka mereka akan memanfaatkannya untuk mengakses system. Mereka tidak sandbox, kecuali pada Chrome, dan bahkan mereka di sandbox itu tidak akan melindungi kamu dari segala sesuatu.
Sebagai catatan plugin browser sangatlah berbeda dengan extension atau add-ons browser. Extension atau add-on menambahkan fitur baru ke browser kamu yang dapat digunakan jika kamu suka. Sedangkan untuk plugin adalah sebuah program yang dibutuhkan website. Merka diperlukan jika browser tidak berkembang dengan cepat, seperti Internet Explorer 6 yang hari ini tidak relevan lagi untuk digunakan sebagai browser. (Baca: Cara Mengatasi Internet yang Hanya Bisa Digunakan di Browser Tetapi Tidak Bisa Digunakan di Apps Windows 8.1)
Plugin Populer Mungkin Tidak Kamu Butuhkan
Plugin mungkin tidak hilang sepenuhnya dari browser. Bahkan sampai saat ini, jika kamu teliti, kamu akan menemukan halaman web yang mengharuskan kamu untuk menginstall RealPlayer untuk memutar video. Tapi pada titik tertentu, kita semua telah meng-uninstall RealPlayer karena sudah tidak dibutuhkan dan tidak relevan. Plugin seperti Java dan Silverlight juga mencapai titik seperti itu, dan bahkan Flash juga bisa ikut menghilang.
- Silverlight: Kebanyakan orang menginstall plugin Microsoft Silverlight untuk Nextlix. Jika kamu salah satunya, berikut ini ada kabar barus untuk pengguna browser modern. Netflix sekarang memilih menggunakan HTML5 ketimbang Silverlight. Jadi jika kamu masih menginstall Silverlight untuk Netflix, kamu bisa meng-uninstallnya sekarang. Dengan menggunakan browser terbaru, sekarang kamu bisa menonton Netflix tanpa bantuan plugin.
- Java: Java applet memiliki semua yang dibutuhkan kebutuhan web, kecuali bagian yang mudah untuk dieksploitasi. Tapi masih aman ketika plugin browser Java diaktifkan secara default. Bahkan ketika kamu membutuhkan Java yang di install (seperti untuk bermain Minecraft), kamu tidak perlu mengaktifkan plugin Java untuk browser.
- Flash: Plugin flash mungkin kamu masih memilikinya. Flash menjadi tidak berguna daripada sebelumnya, dan sekarang kamu bisa memainkan video di YouTube tanpa harus menginstall flash. Situs penyedia video lainnya juga menggantikan Flash menjadi website modern berbasiskan HTML5. Disisi lain, flash masih digunakan untuk berbagai hal di browser, seperti misalnya video di Facebook.
Plugin lain juga tidak begitu dibutuhkan browser saat ini. Google Talk plugin untuk audio dan video call sudah tidak diperlukan, dan tidak ada plugin Google Earth untuk melihat lebih detail di Google Maps. Microsoft sedang bekerja untuk membuat versi Skype web yang tidak membutuhkan plugin Skype browser. Plugin seperti QuickTime, RealPlayer, Windows Media Player dan VLC sekarang sudah benar-benar tidak dibutuhkan lagi. (Baca: Cara Mengganti Font Default Browser di Windows)
Melihat Daftar Plugin Browser yang Telah Kamu Install
Untuk melihat daftar plugin yang sudah kamu install, karena setiap browser berbeda, WinPoin berikan caranya di bawah ini.
- Chrome: Buka alamat “chrome://plugins/” di address bar tanpa tanda petik dan tekan Enter. Kamu juga bisa menggunakan cara klik Settings>Show advanced settings>Content settings>Disable individual plugins.
- Firefox: Klik tombol menu, klik Manage add-ons, dan pilih icon Plugin.
- Internet Explorer: Klik menu gear di toolbar dan pilih Manage addon.
- Safari: Klik menu Safari, pilih Preferences, dan klik icon Security. Lalu klik tombol Settings website di sebelah kanan “Internet plug-in.”
- Opera: Klik menu Opera dan pilih Settings. Pilih Website category dan klik “Disable individual plugins.” Atau kamu bisa mengaksesnya melakui “opera://plugins” tanpa tanda petik dan tekan enter.
Cara Uninstall atau Disable Plugin Browser
Jika kamu melihat plugin yang tidak kamu butuhkan, kamu seharusnya pergi ke Control Panel dan meng-uninstallnya, kamu tidak bisa meng-uninstallnya di dalam browser itu sendiri.
Jika kamu tidak ingin meng-uninstallnya, kamu cukup melakukan klik tombol Disable pada daftar plugin di browser tadi. Biarkan plugin tersebut nonaktif untuk sementara waktu, jika kamu benar-benar tidak membutuhkannya, baru kamu uninstall plugin tersebut.
Mungkin banyak diantara kamu masih bingung, kenapa plugin browser tampak begitu buruk untuk saat ini. Selain masalah keamanan yang bisa mengancam, plugin juga mengambil resource memory yang menyebabkan komputer kamu lemot. Terlebih lagi bagi pengguna Firefox, pasti kamu sering sekali mengalami komputer tiba-tiba lemot ketika membuka banyak tab browser. (Baca: Cara Melihat Penggunaan Memory Extensi Browser)
Respect n Thank's to
0 komentar:
Post a Comment